MUHASABAH DI AKHIR TAHUN
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلِ،
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌۭ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۢ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٨﴾
أَشْهَدُ أَنْ لَّآإِلهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ, وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ ! اتَّقُواْ اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Wahai hamba-hamba Allah sekelian!
Bertaqwalah sekalian kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Dan Janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan Islam. Saya menyeru diri saya sendiri dan juga sidang Jumaat sekalian agar kita sama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan melakukan segala suruhanNya dan menjauhi segala yang ditegahNya.
Sidang Jumaat yang dirahmati Allah,
Orang beriman dalam beberapa kesempatan dan waktu, hendaklah berhenti sejenak untuk menghitung-hitung diri dan amal yang telah diperbuatnya pada hari-hari yang lalu, kemudian memperkuat keinginan untuk memperbaiki dan menambah amal kebaikannya. Allah berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌۭ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۢ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٨﴾
“Hai orang-orang beriman, takut kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah disiapkannya untuk hari esok dan takut kepada Allah, karena Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al-Hasyr: 18)
Sesungguhnya hari-hari yang berlalu, bulan-bulan yang datang silih berganti, dan tahun-tahun berakhir kemudian datang tahun yang baru, semuanya berjalan dan berlalu dengan maksud dan mengandungi tujuan yang jelas dari Allah. Allah berfirman:
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَـٰكُمْ عَبَثًۭا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ ﴿١١٥﴾
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-mukminun: 115)
Sesungguhnya penciptaan alam ini, beserta isinya, beserta manusia yang ada di dalamnya, serta berlalunya hari yang datang silih berganti bukanlah untuk dilalui dengan permainan dan sia-sia belaka, sebagaimana hari-hari itu dilalui oleh mereka yang kafir kepada Allah. Bagi orang beriman tentu tidaklah sama, hari-hari yang mereka lalui ada ketaatan yang dilakukan dan dijalankan. Dalam ayat yang lain Allah menegaskan:
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَـٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ ﴿١٩٠﴾
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (Ali-Imran: 190)
Sesungguhnya hidup manusia mempunyai tahap dan dilalui setapak demi setapak namun yang pasti semua penghuni dunia ini akan berangkat menuju ke alam akhirat, dan semuanya sedang bergerak mendekati kematian. Orang yang beruntung adalah mereka yang selalu menghitung dirinya, selalu memperbaiki diri dan istiqomah memohon keampunan kepada Allah dari segala dosa dan salah. Allah berfirman:
مَّنْ عَمِلَ صَـٰلِحًۭا فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّـٰمٍۢ لِّلْعَبِيدِ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.” (Fushilat: 46)
Hadirin sidang jumaat yang dimuliakan Allah
Sebagai seorang yang bertaqwa kita hendaklah sentiasa menghisab diri kita atas apa yang telah kita perbuat, bertaubat terhadap segala maksiat dan dosa yang kita lakukan, dan berusaha memperbaiki kehidupan ke arah yang lebik baik dari hari-hari semalam. Sabda Rasulullah saw :
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ - رواه أحمد
Dari Syaddad bin Aus ra. Rasulullah saw. bersabda: “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu menghisabi diri dan beramal untuk kehidupan selepas kematiannya. Dan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan saja kepada Allah.”
Rasulullah saw menegaskan bahwa seorang yang hanya berangan-angan saja untuk melakukan amal sholeh dan tetap mengikuti keinginan nafsunya adalah mereka yang lemah, lemah karena dikalahkan oleh syahwat. Memang pada dasarnya setiap orang akan dan pernah melakukan kesalahan, berbuat dosa dan maksiat, namun dengan demikian kesedaran dari kekhilafan itulah yang akan membuat seseorang menjadi seorang mukmin yang baik tatkala ia melakukan taubat dengan sebenar-benarnya. Rasulullah bersabda:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ – رواه ابن ماجه
Daripada Anas katanya, sabda Rasulullah saw : “ Semua anak-anak Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang bertaubat.”
Hendaklah kita segera bertaubat dari kesalahannya, meminta ampun dan berusaha lari meninggalkan dosa dan siksa akhirat ketika masih ada kesempatan ketika hidup di dunia, karena jika kita tidak berusaha untuk lari dari siksaan dalam kesempatan yang ada di dunia ini, maka kita tidak akan dapat lagi lari dari siksaan Allah di akhirat kelak. Allah swt. berfirman:
حَتَّىٰٓ إِذَا مَا جَآءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَـٰرُهُمْ وَجُلُودُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ ﴿٢٠﴾ وَقَالُوا۟ لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدتُّمْ عَلَيْنَا ۖ قَالُوٓا۟ أَنطَقَنَا ٱللَّهُ ٱلَّذِىٓ أَنطَقَ كُلَّ شَىْءٍۢ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍۢ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٢١﴾
"Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan." (Fushilat: 20-21)
Hadirin Sidang Jumaat yang berbahagia,
Setiap perbuatan kita di dunia ini pasti akan dinilai dan diberi balasan oleh Allah. Bumi sendiripun akan menceritakan setiap kejadian yang berlaku di dalamnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rosulullah suatu ketika membaca firman Allah:
يَوْمَئِذٍۢ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا ﴿٤﴾
“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” (Surah Al-Zilzalah: 4)
Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah, apa yang dimaksudkan dengan bumi menceritakan setiap kejadiannya? Rasulullah menjawab: “
أَنْ تَشْهَدَ علَى كُلِّ عَبْدٍ أَو أَمَةٍ بِماَ عَمِلَ علَى ظَهْرِها، تَقولُ: عَمِلْتَ كَذَا وَكَذا، فِي يَوْمِ كَذَا وَكَذَا
“Akan bersaksi setiap hamba atau setiap umat terhadap apa yang telah dilakukannya di atas punggungnya, lalu berkata: kamu melakukan ini dan itu pada hari ini dan hari itu.” (HR. Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Hibban)
Khalifah Umar bin Al-Khattab r.a. pernah mengucapkan kalimat yang sangat popular untuk menjadi renungan bersama:
حَاسِبُوْا أَنفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحاَسَبُوْا، وَزِنُوْهَا قَبْلَ أَنْ تُوْزَنُوْا، وَتأَهَّبُوْْا لِلعَرْضِ الأَكْبَرِ علَى اللهِ
“Hitunglah dirimu sebelum dihitung, dan timbanglah amalmu sebelum ditimbang, dan bersiaplah untuk dihadapkan kepada Allah pada hari penghadapan yang besar.”
Allah swt berfirman :
يَوْمَئِذٍۢ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنكُمْ خَافِيَةٌۭ ﴿١٨﴾
“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah)”. (Surah Al-Haaqah: 18)
Sidang Jumaat yang dimuliakan Allah,
Oleh yang demikian pada kesempatan Jumaat kali ini, di saat kita telah berada hampir di penghujung tahun 2011M ini, sekurangnya ada tiga perkara yang perlu menjadi renungan kita bersama. Kita harus merenung hari-hari yang telah berlalu dan hari-hari yang mendatang agar kita sedar bahawa sesungguhnya setiap jiwa tidak dibiarkan saja hidup semahunya dan akan ada pertanggungan jawaban di akhirat kelak.
Pertama: Apa yang telah kita lakukan untuk diri kita daripada amal-amal soleh sepanjang tahun ini?
Apakah kita telah mengisinya dengan ketaatan di setiap hari-harinya,atau kita wajar bersedih dan menangis kerana kelalaian kita yang berterusan bergelumang dengan kemaksiatan dan kedurhakaan tanpa rasa takut kepada-Nya. Allah berfirman:
وَٱلْأَرْضِ وَمَا طَحَىٰهَا ﴿٦﴾ وَنَفْسٍۢ وَمَا سَوَّىٰهَا ﴿٧﴾ فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا ﴿٨﴾ قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ﴿٩﴾ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا ﴿١٠﴾
“dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.“ (Asy-Syams: 7-10)
Hadirin yang berbahagia
Kedua : Apakah yang telah kita berikan untuk keluarga kita?
Sudahkah cahaya iman kita bawa masuk ke dalam rumah kita. Apakah keluarga kita bergerak seiringan menuju keredhaan Allah? Apakah rumah kita disinari cahaya iman dan dipenuhi amalan kebaikan. Apakah bacaan al-Quran dan solat fardhu dan sunat menjadi hiburan aktiviti yang menyerikan rumah kita atau hanya kesunyian ibarat tanah perkuburan tanpa ada suasana yang mendekatkan kita kepada tuhan. Rasulullah bersabda:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْبَيْتُ الَّذِيْ يُقْرَأُ فِيْهِ الْقُرْآنُ يُكْثَرُ خَيْرُهُ وَيُوَسَّعُ عَلَى أَهْلِهِ وَيَحْضُرُهُ الْمَلاَئِكَةُ وَيَهْجُرُهُ الشَّياَطِيْنُ وَإِنَّ الْبَيْتَ الَّذِيْ لاَ يُقْرَأُ فِيْهِ يُضَيَّقُ عَلَى أَهْلِهِ وَيُقِلَّ خَيْرُهُ وَيُهْجُرُهُ اْلمَلاَئِكَةُ وَيَحْضُرُهُ الشَّياَطِيْنُ – عبد الرزاق
Rasulullah bersabda: “Rumah yang dibacakan di dalamnya Al-Quran akan diperbanyakkan kebaikannya, diluaskan bagi penghuninya, dihadiri oleh malaikat dan syaitan akan menghindainya. Dan rumah yang tidak dibacakan di dalamnya Al-Quran, maka akan merasa sempitlah penghuninya, sedikit kebaikan di dalamnya, malaikat pergi darinya dan dihuni oleh syaitan.“ (HR. Abdul Razak dan Dailami)
Hadirin yang dimuliakan Allah
Ketiga : Apakah kita sudah memunaikan amanah terhadap jiran tetangga dan masyarakat sekeliling kita.
Sabda Rasulullah saw :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتّ،ٌ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ : إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَشَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ.
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda: Hak muslim atas muslim yang lain ada enam. Sahabat bertanya, apakah itu Ya Rasulullah? Rasul menjawab: Apabila bertemu ucapkanlah salam, apabila ia mengundangmu maka penuhilah, apabila meminta nasihat kepadamu, nasihatilah, apabila ia bersin dan memuji Allah maka doakan ia, apabila sakit jenguklah dan apabila meninggal dunia hantarlah jenazahnya. ( HR. Muslim)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الأيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Teks asal khutbah ini juga boleh dimuat turun dari lama web ww.4shared.com. Klik di sini.
No comments:
Post a Comment